Kamis, 26 Maret 2015

Mungkin hanya Dia yang Aku inginkan

                Aku ingin cerita kalo yang disebut Dia itu bisa dipanggil juga Pow atau Pojah pun bisa. Dia wanita yang lahir dibulan Desember tahun 1990 tanggal 3 tapi gatau lahirnya dikasur atau ngampar(menggelar) tikar diubin pokoknya gitulah. Dia anak seorang guru disebuah sekolah menengah atas di Bandung yang kebetulan Aku, Pow dan Ibunya ada disatu sekolah tersebut.

                Pada hari senin tanggal 8 desember 2014 aku melaksanakan Ujian Akhir Semester. Mungkin itu hari dimana aku merasakan kecemasan dan hadir pula sebuah senyuman yang tidak ada batasnya terkuak oleh bibirku, sebab dihari itu aku bertemu seorang wanita manis dihadapan mataku. Pertama kalinya aku melihat wanita semanis dan seindah Dia.

                3 hari kemudian tepatnya hari kamis pagi, aku menanyakan pada junior disuatu organisasi Pencinta Alam sebut saja dia kinyong.
        @kantin
     Aku         : nyong, peempuan yang ada disebrang kiri bangku Ku itu siapa namanya?
     Kinyong   : namanya Pojah, Kang. kenapa gitu kang?
     Aku         : ga ada apa apa cuma nanya aja. dia lucu ya? He He He
     Kinyong   : pasti ada maksud nih sama Pojah ya Kang? Hayooh jawab kang
     Aku         : He He He He punya pin BBM dia gak?
     Kinyong   : Aduh belum punya, mau kinyong pintain ke dia?
     Aku         : Boleh, tapi jangan bilang kata aku. He He He
     Kinyong   : Iya siap Kang!

Kembali ke ruang Ujian, Dia melihatku dengan tatapan sinis tetapi aku balas dengan tatapan yang agar tatapan Dia kalah. Di saat itu aku memikirkan Dia dan Dia pun mungkin secara otomatis memikirkanku yang belum jadi siapa siapanya Dia.

       Sore sore aku mendapat chat BBM dari dari kinyong, kurang lebih dia bicara seperti,

Kinyong    : Kang ini pin Pojah.
Aku          : okeh nuhun nyong.

       Aku invite pin tadi dan ternyata ga di accept oleh Pojah:((((( aku langsung chat lagi ke Kinyong

Aku          : nyong bilang pada wanita itu "accept pin aku" kata aku, dia marah itu urusan nanti
Kinyong    : okeh! tungguan Kang.

       Akhirnya di accept. Tapi waktu aku chat, dia pertama balas dengan begitu cueknya. seperti ini

  Aku                     : PING!!!
  Pojah                   : Iya
  Aku                     : (dengan dinginnya) Aku orang jahat ingin kenalan sama kamu!
  Pojah                   : gamau, aku orang cuek.
Ku jawab lagi         : Aku orang jahat mau kenalan sama orang cuek He He He
  Pojah nanya         : Aku orang cuek dan jutek. masih mau kenalan?!.
  Aku                     : Masih! dan Mau!
  Pojah jawab        : Orang cuek mau ko kenal sama orang jahat.
  Aku                    : Asik! Makasihhh! tapi mau kenal ko masih cuek gitu sih?

                 Di hari ketiga mungkin Dia sudah terkena percikan percikan hati dariku. Di hari itu teman sekelasnya meresmikan pacaran dengan orang lain dan Dia bilang seperti ini padaku, "ka itu kinyong jadian sama jessica, kita kapan?! HeHeHe" dan aku jawab saja "dia jadian hanya melihat dari tanggal" karena itu pas ditanggal 13 bulan 12 tahun 2014. aku bilang lagi pada Dia "nanti hari senin aku datang ke kelas kau" dia tanya "mau apa ka? He He He" aku jawab "ada deh pokoknya senin aku datang ke kelas" terakhir dia bilang "yaudah deh iya, nurut aja sama kaka mah"

Di hari kelima tepatnya senin tanggal 15 desember 2014 aku pergi ke sekolah seperti biasa pagi-pagi sekali. Aku berencana dihari senin ini aka tembak dia tetapi semua rencana dibuat mendadak, aku teringat dia suka dengan coklat dan dihari itu aku belikan coklat disebuah mini market distasiun Bandung bagian selatan. Setelah itu Aku pergi kesekolah dan langsung menuju kelas Dia yang berada dilantai tiga sekolah. Aku sudah mempersiapkan coklat, gelang yang sudah Aku beli saat aku pergi ke Malang, sampailah didepan kelasnya. Dan saat aku sampai tiba-tiba semua teman dikelasnya besorak *cieee Pojah cieee Pojah, siap siap minta PJ Ha HA Ha Ha* (PJ itu artinya Pajak Jadian). Aku menghampiri Dia dan Dia bertanya saat aku datang "apa Ka?"
   Aku : "Cepet kesini duduk dulu diepan kelas, ada yang aku pengen tanyain sama kamu"
   Dia  : "Iya, tunggu!"
   Aku : "sebenernya aku kesini cuma mau liat senyum kamu aja, soalnya aku suka senyum kamu He He He"
       Mungkin didalam pikiran Dia "apasih ka? GeJe! tapi aku sedikit senang kaka bilang seperti itu He He"
   Aku : "Aku bawa coklat, waktu itu kau pernah bilang kalau suka coklat"
   Dia  : "Buat apa Ka? Gausah ngerepotin gitu kaya kesiapa aja"
   Aku : "Biarin ga ngerepotin buat calon Pacar mah He He He"
   Dia  : "Apa Ka?" (dengan wajah kebingungan dan sedikit memerah)
   Aku : "Pinjam tanganmu sebentar"
   Dia  : "Buat apa Ka?" (Dia masih bingung)
        Dia diam dengan wajah sedikit agak malu dan tidak ingin memberikan pinjam tangannya meskipun sebentar. setelah kira-kira setengah jam hanya berdiam diri bersebelahan akhirnya Dia memberikan tangannya padaku "nih, buat apa sih Ka?"
   Aku : "buat pakein gelang ke tangan kamu" (sambil mengeluarkan gelang didalam tasKu)
    Aku tanya Dia sambil memakaikan gelang ditangannya "Kau mau jadi pacarku?" Dia hanya diam menatap dengan tatapan mata yang luluh. Akhirnya dia menganggukan wajahnya dan berbicara sangat pelan "iya, aku mau jadi pacar Kaka" dengan penuh senyuman yang membuat aku senang.




Nanti aku terusin lagi ceitanya, ada keperluan dan sedikit lupa ceritanya. Dadah! jangan rindu ya, kata ayah Pidi Baiq rindu itu berat nanti kamu cape